Jumat, 14 Januari 2011

An Apology

14 Januari 2011 Jum'at 20:30
Akhirnya tiba juga waktu ini, waktu dimana yang kita janjikan untuk membahas sms ku semalam tentang dia (orang yang tak boleh disebut namanya), pagi ini seperti biasa hanya saja kuliah masuk pukul 02:00pm after ibadah shalat jum'at... ternyata kuliah hanya menulis kesan da pesan saja setelah itu pulang, akhirnya dengan terpaksa karena tak ingin menunggu lama sampai jam 4 sore (janjian kita jam 4 sore) dirikupun mengatur ulang jadwal bertemunya aku 'n my queeny ...
kita membuat kesepakatan
bertemu di daerah senayan, tak lama menunggu akhirnya dia datang dengan senyum yang khas... menyapa "udah lama ?" sontak pikiranku melayang "hebat sekali diya seolah aku tak pernah sms apapun terhadapnya! pertanda apakah in?" lalu akupun bertanya padanya "baru kok, sama siapa?" dia menjawab "sendiri.." tak lama setelah itu aku pikir ada baiknya kita makan dulu karena kebetulan aku jarang sekali sarapan dirumah malah bahkan bisa dibilang tak pernah sarapan! meskipun masuk kuliah sesiang itu...
singkat cerita makanan yang kita pesan datang... (dalam menunggu makanan kita hanya membicarakan hal2 ringan bisa dibilang gak penting) disaat makan aku tak berani membuka pembicaraan, akupun tak tahu kenapa, apa mungkin aku selalu merasa bersalah dengan apa yang terjadi semalam... sontak akupun tersedak makanan ketika diya bilang "Kamu pilih siapa dia atau aku?", pertanyaan itu... kenapa pertanyaan itu yang mesti keluar dari mulutnya.. kenapa tak kau tanyakan "apa makanannya enak?" oh god.. aku tak bisa berkata apapun setelah itu yang ada mendadak perutku kenyang dengan pertanyaan itu... aku menjawab "abisin dulu makannya, kalau memang ingin jawabannya!", tiba-tiba diya menaruh alat makannya dan berkata "ok gwe udah kelar, mau ngomongin ini dimana?" mataku hanya bisa melototi makanan yang hanya sesuap dia makan.. dalam hati bertanya "apakah diya semarah itu?, apakah hubungan ini hanya akan sebatas ini saja?"
Dengan sok cool, aku berjalan mendahuluinya bermaksud agar dia mengikuti langkahku, benar saja dia mengikuti langkahku, tempat itu sederhana sebuah foodcourt di lntai 5, kita berbincang disana, aku mengakui semuanya dan menjelaskan semuanya kepadanya, tetap namanya juga pacar gak mau diduain, mangkanya awalnya dia mau maafin aku tapi kita broke up! huff dengan perjuangan yang luar biasa (lebay sekali diriku) aku mencoba meyakinkan diya, akhirnya dia percaya, yah kita emang gak putus tapi diya mengajukan syarat yang sangat-sangat memberatkan.. huuft... padahal yang gwe tau cinta kan tak bersyarat, "jika ada yang mengaku mencintaimu tapi dia mengajukan syarat berarti itu bukan cinta namanya tapi kompromi.." (halah bahsanya hmmm..)tapi dalam kasusu yang kami hadapi aku fikir wajar saja diya melakukannya karna akunya sendiri yang bandel!! huhahahahaha!!!!!
sebenarnya pas kejadian negosiasi masalah itu terjadi argument-argument yang bertolak belakang.. tapi itu biarlah hanya saya dirinya dan tuhan saja yang tahu!!!!

I Promised Not To Turn Away From You Again. LOVE YOU QUEENY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar